Rabu, 18 Mei 2011

3 RESIKO YANG SERING DIALAMI OLEH MAHASISWA DAN CARA UNTUK MENGATASINYA

1. RESIKO AKADEMIS
- Mendapatkan nilai yang tidak memuaskan (IPK kurang dari 3,25)
Kontrolnya :

* Berusaha memahami setiap materi yang disampaikan dosen untuk setiap mata kuliah.

* Belajar dengan lebih giat dan rajin
* Menjawab soal-soal UTS, UAS, dan UU dengan benar

2. RESIKO LINGKUNGAN / PERGAULAN
- Pertemanan mempengaruhi pergaulan
Kontrolnya :
* Berteman dengan siapa saja boleh
* Yang baik diambil nilai positifnya
* Yang kurang baik dibuang negatifnya

3. RESIKO KESEHATAN
- Kecapekan dan sakit
Kontrolnya :
* Sarapan sebelum berangkat kuliah
* Meskipun tugas menumpuk tetapi pola hidup sehat harus tetap dilakukan
* Minum vitamin
* Olahraga

Materi kuliah Softskill oleh RR. DHARMA TINTRI EDIRARAS, DR SE., AK., MBA

Rabu, 11 Mei 2011

Bab 3

Sistem Akuntansi di Lingkungan Global

Tujuan pembelajaran Bab 3

1. Mengenal pengaruh lingkungan di bidang bisnis dan akuntansi

2. Mendiskusikan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dan informasi dalam lingkup global

3. Mengetahui beberapa isu penting tentang akuntansi yang membedakan MNE dari korporasi local

4. Mendiskusikan topik budaya sebagai faktor penentu dari akuntansi yang digunakan secara global

5. Mengidentifikasi tekanan utama yang bersifat internasional terhadap perubahan akuntansi bisnis

Dalam lingkungan yang luas, akuntansi merupakan sebuah produk dari lingkungan itu sendiri. Akuntansi terbentuk melalui proses refleksi dan didorong dari karakter unik lingkungan besarnya. Bab ini akan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sistem akuntansi nasional dan berbagai macam praktek akuntansi dan informasi dari perusahaan tertentu, khususnya MNE (Multinational Enterprise). Topik pertama yang dibahas, pengaruh besar kecilnya lingkungan terhadap praktek bisnis secara umum.

Pengaruh Lingkungan terhadap Bisnis dan Manajemen

Pentingnya dari pengaruh lingkungan terhadap praktek bisnis dan manajemen pertama kali ditemukan oleh Richard Farmer dan Barry Richman dalam judul International Business, sebuah analisis klasik tentang faktor pendidikan, budaya-sosial, hukum, dan politik dan ekonomi dalam proses menjalankan bisnis. Yang terpenting dari temuan ini adalah bagaimana pengaruh tersebut dapat menjelaskan sebuah bisnis dapat dikembangkan secara berbeda dari negara yang satu dengan negara yang lain. Dengan kata lain, perbedaan lingkungan nasional yang menaungi sebuah bisnis menjelaskan perbedaan operasi bisnis di tiap negara. Sebagai contoh, jika hukum sebuah negara yang melarang negara tersebut untuk membuat jumlah tenaga kerjanya berlebih setelah periode waktu tertentu sedangkan negara yang lain tidak punya hukum tersebut, maka praktek ketenagakerjaan di kedua negara tersebut pastilah berbeda. Sama halnya juga dengan praktek pasar modal yang ada di suatu negara tapi di negara lain tidak ada, maka metode perolehan model dari bisnis yang ada di kedua negara tersebut pasti berbeda.

Perlu diperhatikan bahwa sebuah korporasi (atau perusahaan) tidak perlu beradaptasi secara psif pada lingkungan dimana bisnis itu beroperasi. Perusahaan itu dapat memodifikasi atau mengubah karakter lingkungan dari negara tersebut sambil mencoba menerapkan perubahan akuntansi yang dapat dipergunakan lebih efektif dan efisien. Sebagai contoh, sebuah hukum dapat menolak beberapa aktivitas bisnis maka perusahaan dapat merubah hukum tersebut dengan didukung oleh pihak-pihak tertentu yang mampu mengubah hukum itu atau dengan melakukan negosiasi terhadap negara yang bersangkutan.

Ada dua catatan penting yang harus diingat dari pembahasan bab ini tentang pengaruh lingkungan terhadap operasi akuntansi sebuah perusahaan. Pertama, analisis lingkungan dapat menjadi alat dalam menjelaskan dan memahami perbedaan bagaimana sebuah bisnis dioperasikan di negara yang berbeda.

Kedua, penyesuaian budaya negara yang berarti rasionalitas dari kebiasaan apapun di negara tersebut dinilai sebagai konteks budaya yang sebenarnya dan bukan dilihat dari sudut pandang yang lain. Misalnya, kita tidak bisa menilai rasionalitas budaya masyarakat Indonesia dari sudut pandang budaya dan nilai-nilai negara Amerika atau sebaliknya. Di dunia ini begitu banyak bisnis yang terlihat tidak logis dan irrasional, seperti proses negosiasi. Ketika terdapat pemahaman budaya di sebuah negara, yang terlihat tidak logis sebenarnya adalah logiskarena itulah kebiasaan yang berlaku di lingkungan tersebut.

Terlalu banyak asumsi tidak benar bahwa melakukan bisnis dengan cara negara asal lebih baik daripada dari cara di negara asing dan bila cara negara asal diubah menjadi cara di negara asing dimana korporasi beroperasi bisa lebih sukses. Kesimpulannya, asumsi ini dinyatakan salah menurut kerugian yang dialami korporasi daripada tingkat kontribusi yang sudah diberikan korporasi.

Pengaruh Lingkungan terhadap Akuntansi

Seperti bisnis pada umumnya, praktek akuntansi korporasi dan informasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan politik. Sebuah model dari pengaruh lingkungan itu ditampilkan pada bagan Gambar 3.1. Model pengaruh lingkungan terdiri atas kepemilikan perusahaan, aktivitas dari perusahaan, sumber pendanaan dan perkembangan pasar modal, sistem pajak, profesi akuntansi yang signifikan dan dikenal, pendidikan akuntansi dan riset, sistem politik, iklim sosial, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, sistem hukum, dan peraturan akuntansi. Sifat dari sistem akuntansi dapat bervariasi tergantungdari pengaruh faktor-faktor lingkungan dan sistem itu cenderung akan menguatkan pola kebiasaan yang sudah ada.

Gambar 3.1 Pengaruh Lingkungan dalam Sistem Akuntansi


Berdasarkan kepemilikan perusahaan, kebutuhan untuk keterbukaan dan akuntanbilitas publik menjadi lebih besar ketika terdapat kepemilikan saham yang luas dibandingkan pada kepemilikan keluarga (privat). Saat terdapat kepemilikan negara, pengaruh dari kontrol terpusat dari sistem akuntansi cenderung akan mengesampingkan tujuan makro ekonomi. Berbagai aktivitas perusahaan juga akan mempengaruhi sistem akuntansi itu sendiri melihat jenis bisnis apakah termasuk bisnis pertanian, bisnis ekstrak atau manufaktur, bisnis ragam produk, bisnis multinasional, dan group perusahaan besar atau kecil.

Sumber pendanaan merupakan pengaruh penting lainnya. Lebih jelasnya, sumber pendanaan itu akan menjadi tekanan lebih terhadap akuntanbilitas publik dan keterbukaan informasi ketika pendanaan diperoleh dari pemegang saham eksternal selain dari bank-bank atau sumber pendanaan privat, dimana informasi yang menjadi tepat.

Pajak menjadi sebuah faktor yang sangat penting dalam situasi dimana sistem akuntansi memiliki pengaruh yang sangat kuat dengan tujuan negaranya. Sebagai contoh, di Perancis dan Jerman laporan akuntanbilitas publik digunakan sebagai dasar untuk menentukan utang pajak. Contoh lainnya, di Amerika dan Inggris akun utang pajak yang diumumkan akan disesuaikan untuk tujuan pajak dan akun tersebut dimasukkan secara terpisah dalam laporan yang akan diberikan ke para pemegang saham.

Bilamana terdapat profesi akuntansi yang sudah berkembang maka ada kemungkinan profesi itu bisa lebih dikembangkan, berdasarkan sistem akuntansi publik daripada sistem yang lebih terpusat dan sistem yang sama. Selanjutnya, perkembangan professional akuntansi menjadi tergantung dari prasarana pendidikan akuntansi dan penelitian yang mana sering terjadi kekurangan (sebagai contoh,perkembangan negara).

Pengaruh sistem politik sangat penting dalam sistem akuntansi dimana sistem akuntansi dalam sistem politik menggambarkan filosofi politik beserta tujuan politik (contoh rencana pegawai dilawan dengan topik perusahaan privat). Sebuah iklim sosial, yaitu cara berperilaku bagaimana perusahaan memberi masukan kepada karyawan dan cara berprilaku terhadap isu lingkungan dapat berpengaruh juga. Sebagai contoh di Eropa, disana banyak terdapat tanggapan positif tentang penyikapan informasi yang berhubungan dengan keadaan daripada di Amerika.

Sifat dan tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan juga akan insofal berpengaruh sebagai perubahan dari pertanian ke ekonomi manufaktur akan menimbulkan masalah akuntansi baru, seperti penyusutan mesin, leasing, dan sebagainya. Di banyak negara, layanan ini sekarang menjadi lebih penting, sehingga masalah relted untuk bagaimana menghitung aset tidak berwujud seperti nama merek, goodwill, dan sumber daya manusia telah menjadi signifikan. Inflasi sering dikaitkan pertumbuhan ekonomi dengan produk dan merupakan pengaruh besar pada akuntansi dimana hiperinflasi banyak terjadi (misalnya, di america selatan) sejauh bahwa sistem alternatif pendekatan biaya tradisional historis lebih disukai.

Sistem hukum juga penting dalam menentukan sejauh mana hukum perusahaan mengatur peraturan akuntansi. Di negara-negara, seperti Perancis dan Jerman, dengan tradisi hukum Romawi dikodifikasikan (atau kode sipil) - versus hukum umum seperti di Inggris dan Amerka Serikat peraturan akuntansi cenderung lengkap dan terperinci. Selanjutnya, pengaruh profesi akuntansi dalam menetapkan standar akuntansi cenderung jauh lebih sedikit di negara-negara tersebut dibandingkan dengan negara-negara, seperti Inggris dan Amerika Serikat, di mana hukum perusahaan dilengkapi dengan peraturan profesional.

Selain itu, pengaruh budaya (yakni, masyarakat atau nilai-nilai nasional) pada tradisi dan praktek akuntansi yang perlu diperhitungkan. Faktor Internasional juga membawa tentang perubahan dalam lingkungan yang membawa tentang harmonisasi akuntansi internasional berbeda dengan pengaruh pembatasan beroperasi pada tingkat nasional.

Tentu, pengaruh faktor-faktor bersifat dinamis dan akan bervariasi baik antara dan di dalam negara-negara dari waktu ke waktu. Selain itu, dan proses evolusi kompleksitas beberapa tampaknya berada pada pekerjaan yang tercermin dalam peningkatan jumlah pengaruh internasional dan regional. Ini termasuk kegiatan dan organisasi antar pemerintah MNEs seperti bangsa-bangsa bersatu (PBB), organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan (OECD), dan uni Eropa (lihat bab 6). Dalam konteks Eropa, serikat Eropa pengaruh sangat signifikan dalam bahwa setiap perjanjian pada harmonisasi akuntansi dan keterbukaan informasi akhirnya menjadi kekuatan hukum tetap melalui asupan implementasi dalam hukum nasional negara anggota.

Meskipun ada banyak perbedaan di lingkungan nasional, dengan berbagai efek atau pengaruh yang berbeda dalam sebuah sistem akuntansi, ada juga banyak kesamaan. Upaya untuk mengklasifikasikan negaradan mengidentifikasi pola atau pengelompokan yang masih sangat banyak dalam tahap awal. Namun, upaya tersebut tampaknya menjadi cara yang berguna untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari faktor-faktor kunci yang mempengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan dengan demikian membantu kami memprediksi perubahan dan kemungkinan dampaknya.

Sistem Akuntansi di negara sosialis seperti Republik Rakyat Cina,tentu saja, sangat berbeda dari ekonomi pasar thosein maju seperti negara-negara bersatu, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa. Dalam ekonomi sosialis mantan Rusia dan Eropa Timur, misalnya, akuntansi membuat transisi ke pendekatan pasar. Sejauh akuntan publik dan pelaporan dalam ekonomi pasar yang bersangkutan, namun, sejumlah model yang berbeda dalam akuntansi tampaknya diidentifikasi, termasuk tradisi anglo-benua American dan tradisi Eropa. Namun, mengingat faktor perubahan di tempat kerja, membuat penilaian yang akurat atau prediksi mengenai evolusi masa depan akuntansi yang akan sulit. Karena kegiatan organisasi nasional dan internasional dan sifat perubahan bisnis dan operasi khususnya multinasional, akuntansi saat ini dalam keadaan berubah. Mungkin saja bahwa model baru atau pola akuntansi dan pelaporan sedang terbentuk. Tradisi Inggris dan Eropa kontinental, misalnya, kini sedang dikoordinasikan dan sampai batas tertentu menyatu melalui upaya Uni Eropa untuk menyelaraskan akuntansi. Upaya untuk mengidentifikasi pola-pola internasional akuntansi dibahas lebih lanjut dalam bab 4.

Kita sekarang akan membahas lebih detail beberapa faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap perkembangan akuntansi dan pengungkapan informasi oleh perusahaan.

Faktor Utama Pembangunan

Munculnya perusahaan, pemisahan kepemilikan dan kontrol, dan pengembangan pasar surat berharga telah sangat penting untuk akuntabilitas dan keterbukaan. Ada sedikit keraguan bahwa faktor yang sangat berpengaruh di Amerika Serikat, Inggris, dan ekonomi pasar lainnya adalah pengakuan dari perusahaan sebagai badan hukum dengan kepemilikan umum saham dan hak hukum perseroan terbatas.

Karakteristik ini mengharuskan pengungkapan perusahaan awal untuk melindungi dua kelompok pada khususnya. Pertama, sebagai konsekuensi dari perseroan terbatas, sumber daya yang tersedia kepada kreditur jika perusahaan telah dilikuidasi terbatas pada orang-orang dari perusahaan itu sendiri. Mengingat bahwa tanggung jawab para pemegang saham terbatas pada investasi mereka, pengungkapan dipandang sebagai sarana yang diperlukan dalam sebuah peraturan. Pengungkapan Informasi, atau "transparansi," akan membantu kreditur menentukan sejauh mana mereka siap untuk melakukan sumber daya perusahaan serta penggunaan sumber daya mereka telah dilakukan.

Alasan besar kedua untuk hubungan erat antara kewajiban terbatas dan pengungkapan adalah perlindungan pemegang saham. Para pengusaha yang muncul sering berasal dari latar belakang yang tidak memberikan mereka akses mudah ke modal yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan proyek-proyek individu. Pengenalan terbatas dihapus cacat besar. Mereka yang memiliki modal sering tidak bersedia untuk datang terlibat dalam suatu proyek yang berisiko karena mereka berdiri tidak hanya kehilangan investasi mereka tapi sisa kekayaan pribadi mereka juga. Terbatas membatasi potensi kerugian dengan investasi pada perusahaan. Karena banyak dari para investor ini tidak secara langsung terlibat dalam menjalankan bisnis, dianggap penting untuk perlindungan mereka bahwa mereka harus memiliki akses ke informasi secara teratur.

Tanggung jawab untuk mereka yang memiliki hubungan keuangan langsung dengan perusahaan telah sangat dipengaruhi oleh dua perkembangan lainnya dari manajemen yang profesional dan pengembangan pasar surat berharga.

Profesional Manajemen

Pemisahan kepemilikan dan control perusahaan adalah munculnya manajemen professional yang terdiri dari individu yang memerlukan informasi seperti calon investor dan rekomendasi dari analis keuangan, hal ini berarti bahwa pengungkapan laporan keuangan suatu perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan sudah dapat diakses oleh publik. Laporan perusahaan tersedia untuk kelompok lain selain investor dan kreditur, bukan karena tekanan langsung oleh kelompok-kelompok ini, namun karena kebutuhan informasi perusahaan tersedia bagi calon investor yang tidak diidentifikasi.

Pengaruh dominan pasar efek dan badan pengawas mereka dalam menentukan kualitas dan kuantitas informasi publik yang tersedia dalam laporan perusahaan tercermin dalam hubungan yang kuat antara pasar berkembang dengan baik dan t

ingkat pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan. Negara-negara dengan dengan pasar aktif dan berkembang dengan baik (misalnya, Amerika Serikat dan Inggris) umumnya memiliki tingkat yang lebih besar keterbukaan keuangan publik dibandingkan dengan pasar yang relatif sampah-dikembangkan.

Mengapa surat berharga pasar dan kepentingan pemegang saham / investor tampaknya telah menjadi kekuatan utama di belakang munculnya keterbukaan perusahaan publik? Kita telah berpendapat bahwa keberadaan pasar aktif memerlukan publikasi informasi keuangan untuk keputusan-trading saham oleh pemegang saham dan investor potensial. Yang membedakan pemegang saham dari penyedia pembiayaan lainnya adalah bahwa sebagian besar pemegang saham "luar. "Meskipun pemilik nominal korporasi, mungkin mereka memiliki akses setidaknya ke informasi pribadi dan arguably kontrol setidaknya kecuali mereka adalah investor institusi dengan saham yang signifikan. Daya tawar penyedia pembiayaan lainnya (misalnya, bankir) adalah sedemikian rupa sehingga peserta ini tidak harus bergantung pada laporan yang diterbitkan secara eksklusif, jika sama sekali. Di Perancis dan Jerman, misalnya, kepemilikan umum saham dalam perusahaan jauh lebih kecil luas daripada di Lain Serikat dan Inggris. Di Perancis, pemerintah memainkan peran utama dalam penyediaan keuangan untuk perusahaan. Di Jerman, bank-bank adalah sumber signifikan dari dana pinjaman dan seringkali investor ekuitas utama di kanan mereka sendiri.

Ini "lain" penyedia keuangan umumnya memiliki, sebagai akibat dari kekuasaan mereka, kemampuan untuk memperoleh jauh lebih rinci dan up-to-date informasi dari "orang luar. "Oleh karena itu, pengungkapan untuk membiayai penyedia dapat dilihat sebagai sebuah spektrum: di salah satu ujung, yaitu pengungkapan setidaknya, adalah pemegang saham dan investor (dengan pengecualian mereka yang terlibat langsung dengan perusahaan). Menjelang ujung yang lain, keterbukaan informasi kurang dibatasi dan bervariasi di alam yang tergantungpada tujuan yang diperlukan dan kekuatan penyedia keuangan.

Mitos bahwa pemegang kendali perusahaan publik masih tetap demikian. Meskipun hal ini mungkin terjadi untuk perusahaan swasta kecil dimana jumlah investor terbatas, itu tidak berlaku, dalam kegiatan normal peristiwa, untuk perusahaan publik yang besar. investor swasta di perusahaan publik, di mana biasanya ada dispersi luas kepemilikan saham, cenderung memiliki pengaruh langsung terhadap menjalankan sebuah perusahaan. Kedua pemegang saham ini biasanya pasif, berolahraga "kekuatan" mereka atas saran dan inisiatif manajemen (yaitu dewan direksi).

Sedangkan kemungkinan perubahan yang merugikan dalam harga saham mungkin mengerahkan beberapa disiplin tidak langsung pada manajemen, pada rekening efek mereka pada potensi pembiayaan dan kemungkinan pengambilalihan, ini tidak mungkin signifikan di negara-negara di mana terdapat beberapa pemegang saham dan di mana efek pasar yang relatif kecil pentingnya sebagai sumber pembiayaan (misalnya, di banyak negara-negara Eropa kontinental).

Memperkuat relatif kurangnya pengaruh pemegang saham di banyak negara telah menjadi pengaruh pemerintah, seperti di Perancis dan Swedia, dalam pengembangan dan penggunaan sistem akuntansi yang memfasilitasi penyediaan informasi untuk perencanaan ekonomi nasional dan kontrol. Di Perancis, misalnya, sistem akuntansi yang sama nasional dikembangkan selama bertahun-tahun sebagai dasar untuk perencanaan ekonomi makro dan perpajakan perusahaan. Untuk banyak pemerintah, termasuk Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang, koleksi pajak berhubungan erat dengan informasi yang diungkapkan oleh perusahaan dalam rekening mereka diterbitkan, sehingga peraturan pajak memiliki pengaruh besar terhadap metode akuntansi yang digunakan: Ini adalah sepenuhnya orientasi yang berbeda dari Lain Serikat dan Inggris, dimana akuntan profesional telah memainkan peranan terkemuka dalam pengembangan sistem akuntansi dan bentuk pelaporan perusahaan diarahkan terutama kepada pemegang saham.

Sebuah pemakai lebih luas akuntabilitas dan keterbukaan informasi oleh perusahaan-perusahaan telah mengembangkan historis dalam merespon dengan investasi keuangan langsung. Dalam beberapa tahun terakhir, bagaimanapun, telah ada pengakuan yang meningkat sejak penyedia keuangan, seperti pemegang saham, bankir, kreditur dan kreditur, tidak satu-satunya kelompok dipengaruhi oleh tindakan korporasi, ada kewajiban untuk melapor ke yang lebih luas penonton, yang meliputi karyawan, serikat buruh, konsumen, instansi pemerintah, dan masyarakat umum. Ada berbagai alasan untuk ini keyakinan luas bahwa perusahaan-perusahaan harus secara eksplisit mengungkapkan informasi kepada kelompok lain dari penyedia keuangan. Salah satu yang paling signifikan adalah perkembangan dan pertumbuhan pengaruh serikat buruh dan karyawan di negara-negara maju. Mereka telah berperan dalam menyuarakan pandangan bahwa mereka yang secara signifikan dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat oleh lembaga secara umum harus diberikan kesempatan untuk mempengaruhi keputusan-keputusan. Selain itu, ada tumbuh perhatian publik tentang dampak perusahaan, terutama dalam kaitannya dengan apa yang disebut eksternalitas (misalnya, polusi lingkungan dan pengaruh perusahaan-perusahaan besar pada kebijakan ekonomi dan sosial nasional).

Perkembangan ini, antara lain, telah memperluas konsep "akuntabilitas" dan keinginan berbagai kelompok dalam masyarakat untuk memantau dan mempengaruhi perilaku bisnis korporasi. akuntabilitas yang lebih luas sehingga perusahaan telah menjadi isu kepentingan utama dalam beberapa tahun terakhir. Sampai sejauh mana itu mempengaruhi laporan perusahaan? Pengembangan akuntansi dengan perusahaan telah dibatasi oleh batasan pada kedua sisi penawaran dan permintaan.

Di sisi penawaran, tujuan perbedaan-mana itu ada-antara manajemen perusahaan dan penyedia keuangan beroperasi dalam kerangka kerja umum. Perbedaan biasanya terukur dan terkendali. Namun, pengakuan eksplisit dari "hak" dari penyedia nonfinance, seperti serikat buruh, untuk informasi mungkin, untuk beberapa perusahaan, berarti bahwa mereka akan berkomitmen untuk mengejar tujuan-tujuan lain selain yang mereka secara tradisional mengikuti. Dari perspektif manajerial, hal ini dapat membahayakan pertumbuhan atau kelangsungan hidup perusahaan. Sejauh mana perusahaan telah dalam praktek telah dipengaruhi dalam perilaku mereka dengan tujuan dari penyedia nonfinance adalah masalah lain. Tapi banyak perusahaan, terlepas dari apa yang mereka benar-benar melakukan, telah enggan untuk secara resmi mengakui pengaruh lain "stakeholder".

Perusahaan laporan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang dapat membantu untuk membuat keputusan dan pelaporan tentang pendampingan manajemen. Sejauh bahwa tujuan dari penyedia keuangan dan manajemen dilihat sebagai tidak sepenuhnya kompatibel dengan orang-orang dari penyedia nonfinance, meningkatkan keterbukaan informasi mungkin, karena itu, dipandang sebagai meningkatkan daya penerima untuk mempengaruhi perilaku perusahaan serta menyediakan material untuk kritik kinerja perusahaan.

Sebuah kendala selanjutnya adalah bahwa banyak harapan penyedia nonfinance tidak jelas-teknik untuk mengukur mereka tidak ada. Sementara permintaan informasi dari penyedia pembiayaan ini terkait dengan sumber daya keuangan periodik dan posisi korporasi dan hasil usaha, banyak dari kebutuhan informasi dari penyedia nonfinance tampak berhubungan dengan kinerja korporasi sosial maupun ekonomi. Tidak hanya teknik pengukuran sering tidak tersedia atau terbelakang tetapi seringkali bahkan tidak ada kesepakatan umum pada elemen luas akuntabilitas terlibat.

Di sisi permintaan, sejauh bahwa penyedia nonfinance ingin menggunakan informasi, yang dibuat tersedia untuk penyedia keuangan mungkin sebenarnya sebagian atau bahkan sepenuhnya memenuhi kebutuhan informasi mereka. Dengan demikian, dalam upaya untuk mengidentifikasi informasi khusus atau unik kebutuhan penyedia nonfinance, ada kecenderungan untuk mengabaikan kemungkinan bahwa mereka mungkin ingin mendapatkan atau menggunakan informasi yang ditujukan untuk penyedia keuangan.

Kemampuan penyedia nonfinance untuk mempengaruhi perilaku korporasi bervariasi. Mereka yang memiliki pengaruh terbatas atau tidak bisa menggunakan sedikit tekanan langsung pengungkapan meningkat, sedangkan yang dengan kekuatan beberapa mungkin dapat memotong laporan perusahaan yang diterbitkan dan memperoleh informasi secara langsung, dan secara lebih rinci, dalam laporan khusus. Di banyak negara Eropa, terutama Jerman dan Perancis, serikat pekerja atau perwakilan karyawan, melalui berbagai bentuk "codetermination" atau perundingan bersama, memperoleh akses terhadap informasi. Di Jerman, misalnya, hak untuk pengungkapan ditetapkan dalam hukum dengan dewan bekerja diberi akses ke berbagai informasi keuangan dan non keuangan. Filosofi di balik ini adalah bahwa akses tersebut akan mendorong rasa saling percaya antara pengusaha dan karyawan. Ketersediaan informasi untuk tawar-menawar dengan perusahaan bisa bermata dua, namun, dalam arti bahwa informasi tersebut tidak dapat membuktikan pendapat sebelumnya dipegang dan karena itu dapat menghambat daripada meningkatkan pengaruh kelompok pengguna yang bersangkutan.

Sebuah pengakuan hak atas akses ke informasi menyiratkan nilai-nilai politik tertentu-dasarnya orang-orang dari demokrasi liberal, seperti yang didirikan di Eropa Barat. Di negara-negara di mana demokrasi tidak mapan (misalnya, di beberapa negara Afrika), kondisi yang diperlukan untuk meningkatkan akuntabilitas dan pengungkapan yang jauh kurang berkembang dengan baik.

Sebuah Proses Evolusioner Akuntan Publik dan pengungkapan dalam laporan perusahaan telah di utama menjadi spin-off dari evolusi, selama periode yang cukup lama, akuntabilitas dan keterbukaan untuk membiayai penyedia. Dorongan utama telah disediakan oleh pertumbuhan pasar efek aktif dan berkembang dengan baik. Di banyak negara, pasar tersebut tidak dikembangkan sama sekali, dan saat jatuh tempo mereka yang terbatas dalam hal ini tidak mungkin pada akhirnya mencegah pengungkapan yang lebih luas, akan memerlukan langkah-langkah signifikan berbeda dari yang dialami di banyak negara-negara maju.


Akuntabilitas dan Usaha Multinasional

Sementara kita telah mempertimbangkan evolusi keterbukaan informasi oleh perusahaan, kita belum membedakan antara mereka yang kepemilikan dan operasi tetap pada dasarnya di satu negara (misalnya, perusahaan domestik) dan mereka yang beroperasi secara bersamaan di sejumlah negara (misalnya, MNEs). Apa yang membedakan MNEs dari perusahaan domestik dan bagaimana, atau seharusnya, faktor-faktor ini mempengaruhi akuntabilitas dan laporan MNEs?
Investasi asing langsung (FDI) oleh MNEs memerlukan bantuan tertentu dan biaya untuk negara-negara tuan rumah. Dalam konteks ini, permintaan untuk pengungkapan yang lebih besar dari MNEs dapat dilihat sebagai bagian dari proses tawar-menawar upaya-an oleh negara-negara tuan rumah, dan negara-negara berkembang pada khususnya, untuk meningkatkan daya tawar mereka. Fakta bahwa MNEs beroperasi di sejumlah negara-bangsa yang berbeda-telah memberikan mereka kesempatan untuk mengambil tindakan sesuai dengan kepentingan terbaik mereka yang tidak tersedia bagi orang lain. Ini adalah dasar untuk konflik perspektif antara yang pandang nasional berbagai kelompok dalam negara-bangsa dan pandangan multinasional dari MNEs. Sementara aktivitas bisnis di negara tunggal adalah untuk MNEs banyak hanya bagian dari operasi global mereka, ini adalah bagian yang menjadi perhatian utama bagi sebagian besar mereka yang terkena dampak
di negara tuan rumah.

Multinationality itu, "ukuran," dan kompleksitas MNEs telah memungkinkan beberapa dari mereka untuk melakukan tindakan merugikan negara tuan rumah. Kasus penghindaran pajak berbatasan dengan penghindaran, campur tangan politik, praktek-praktek diskriminatif, dan sebagainya dengan baik didokumentasikan. Apakah ini adalah pengecualian atau apakah mereka mewakili lebih praktik umum adalah menjadi bahan perdebatan. Kasus-kasus yang diketahui, bagaimanapun, sudah cukup bila dikombinasikan dengan faktor-faktor lainnya untuk meningkatkan tekanan bagi akuntabilitas yang lebih besar dan pengungkapan.

Dikenal dengan posisi kekuasaan dalam perusahaan berasal dari keterampilan manajerial dan kemampuan teknik, bukan karena kepemilikan modal perusahaan. Pertumbuhan ukuran perusahaan dan meningkatnya kompleksitas usaha merupakan inti dari pertumbuhan pentingnya suatu manajemen. Pada saat yang sama, di banyak Negara (misalnya Italia, Yunani, Swiss) kebanyakan bisnis masih dimiliki keluarga dan dibiayai sendiri, bahkan di mana mereka terdaftar, control dipegang oleh kepemilikan keluarga.

Apakah dan sejauh mana pemisahan kepemilikan dari manajemen dan pembagian perusahaan menjadi dua kelompok yang berbeda pada dasarnya adalah hasil dari perilaku yang berbeda dari suatu perusahaan yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang yang sama adalah pertanyaan kontroversi. Keprihatinan atas kemungkinan adanya konflik kepentingan ketika pemilik dan manajemen adalah orang-orang yang berbeda dan berpengalaman buruk dari kasus-kasus individu yang mempunyai alasan tambahan untuk mempertahankan dan mengembangkan informasi akuntansi dan pengungkapannya. Sekarang pemilik dapat diyakinkan bahwa manajemen tidak berprilaku dengan cara merugikan kepentingan pemilik.

Efek Pasar

Sesuai dengan perkembangan dalam ukuran, jumlah dan kompleksitas dari perusahaan adalah permintaan pembiayaan dalam saham, atau apa yang disebut sebagai investasi modal dan pinjaman. Hal ini menyebabkan perkembangan pasar modal yang memfasilitasi peningkatan keuangan. Salah satu factor yang mempengaruhi pasar saham adalah munculnya saham atau surat berharga yang memiliki asal-usul dalam suatu perdagangan investasi tanpa melikuiditasi perusahan dan kebutuhan untuk mekanisme pembiayaan baru untuk meningkatkan efisiensi. Di atas, pertukaran saham menempati sebagian besar waktu dan energy, terutama di Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan pasar Jepang.

Kapitalisasi pasar saham berkembang di seluruh dunia yang akan segera di kembangkan.Pertumbuhan pasar surat berharga diperlukan untuk meningkatkan ketersediaan informasi ke khalayak secara lebih luas, khususnya calon investor agartertarik untuk membeli dan menjual saham. Untuk pemegang saham swasta sebagian besar tidak mampu untuk menganalisis informasi keuanagan secara keseluruhan perusahaan, mereka cenderung mengandalkan konsultan khusus dan analis keuangan. Analis sekarang bertindak sebagai penafsir laporan keuangan perusahaan bagi banyak investor dan prospeknya. Dengan demikian kebutuhan informasi dari investor dan para analis keuangan pada khususnya, telah bertindak sebagai tekanan konstan pada perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengungkapan. Hal ini juga untuk kepentingan perusahaan danmanajer yang berkaitan dengan meningkatkan modal dengan harga yang menguntungkan dan memaksimalkan nilai perusahaan untuk merespon tekanaan-tekanan yang terjadi. Dengan demikian, munculnya pasar saham telah melayani dan memperdalam dan memperluas keterbukaan informasi.

Budaya dan Lingkungan Global

Bisnis dan perilaku manajemen sangat dipengaruhi oleh budaya ( system nilai bersama atau sikap). Perbedaan nasional dalam pola-pola budaya yang terjadi selama jangka waktu yang lama dan selalu mempertahankan stabilitas selama beberapa generasi. Bagaimana hal ini bisa terjadi dan bagaimana perubahan yang terjadi?

Asal-usul budaya dan nilai social dapat ditemukan dalam berbagai factor. Mempengaruhi lingkungan atau ekologi. Nilai masyarakat mengarah pada pengembangan dan pemeliharaan lembaga-lembaga dalam masyarakat termasuk system kelurga, struktur social, system politik, system hukum, system keuangan, sifat kepemilikan perusahaan, system pendidikan dan sebagainya. Lembaga-lembaga ini sedang dikembangkan, cenderung memperkuat nilai-nilai masyarakat dan factor-faktor yang menyebabkan nilai-nilai tersebut. Namun, ketika perubahan terjadi di tingkat nasional, hal ini disebabkan oleh kekuatan eksternal melalui kekuatan alam atau kekuatan rakyat. Sehubungan dengan perdagangan internasional, perusahaan multinasional dan investasi merupakan factor penting sebagai perubahan dari perang dan penjajahan. Selain itu, penemuan ilmiah (misalnya teknologi baru) merupakan factor penting dalam perubahan. Kekuatan eksternal seperti itu mempengaruhi nilai-nilai social, terutama melalui lingkungan fisik yang berdampak pada fungsi lembaga-lembaga dalam jangka pendek yang dikenakan secara paksa. Apakah akan mengubah nilai-nilai masyakakat dalam kondisi lingkungan sebagai akibat perubahan jangka panjang.

Budaya atau nilai-nilai social di tingkat nasional dapat diharapkan untuk menyerap kultur organisasi dan professional, tetapi dengan berbagai tingkat integrasi. Praktek dan system akuntansi yang dapat mempengaruhi dan memperkuat nilai-nilai masyarakat. Dengan pemikiran ini, kita dapat memahami lebih mendasar tentang perbedaan antara system akuntansi dan pelaporan baik secara internal maupun eksternal.

Gambar 3.2 Budaya, Nilai Sosial dan Kultur Akuntansi

Gambar 3.2 menunjukkan model proses yang mempengaruhi nilai-nilai social yang mempengaruhi kultur akuntansi. Angka ini juga menunjukkan pengaruh nilai-nilai masyarakat dalam kerangka kelembagaan untuk pengembangan akuntansi, misalnya, system hukum, asosasi profesi dan sebagainya. Akibatnya system nilai atau sikap dari akuntan ditampilkan terkait dengan nilai-niali social dan nilai-nilai yang berhubungan dengan pekerjaaan. Akuntansi “ nilai” atau sikap, misalnya konservatisme yang akan mempengaruhi perkembangan system akuntansi di Negara masing-masing. hal ini berlaku untuk praktek pengukuran, pengungkapan dan pendekatan peraturan, yaitu hukum versus profesional atau swa-regulasi. (Lihat Bab 4 untuk diskusi lebih lanjut tentang hal ini).

Tekanan Internasional untuk Perubahan Akuntansi

Hal ini memungkinkan untuk menilai dampak potensial dari kekuatan-kekuatan perubahan yang timbul dari factor-faktor internasional. Oleh karena itu, model yang dikembangkan oleh Gray untuk menggambarkan proses perubahan akuntansi diilusikan pada Gambar 3.3, yang mengidentifikasikan oleh sejumlah tekanan yang signifikan untuk mempengaruhi perubahan akuntansi termasuk ketergantungan internasional ekonomi/ politik yang terus berkembang, tren baru dalam FDI, perubahan strategi perusahaan multinasional, dampak teknologi baru, pertumbuhan yang cepat di pasar keuangan internasional, perluasan layanan bisnis dan kegiatan organisasi peraturan internasional.

Pertimbangan secara singkat beberapa tekanan untuk perubahan yang muncul dari pertumbuhan yang saling ketergantungan internasional dan kekhawatiran untuk menyelaraskan peraturan hubungan ekoomi dan keuangan internasional. Meskipun dibuat dari beberapa hal antar Timur dan Barat ( misalnya perencanaan pusat dan Negara-negara kapitalis Barat) dan Utara dan Selatan (yaitu Negara maju dan berkembang), ada perubahan dramatis dalam tingkat politik yang pada gilirannya menyebabkan perubahan ekonomi yang restrukturisasi lanskap bisnis internasional dan akuntansi. Secara khusus, ekonomi terpusat di Uni Soviet dan Eropa Timur dengan mengadopsi pengembangan pasar ekonomi di barat, seperti Republik Rakyat Cina. Selain itu, kecenderungan di seluruh dunia berkembang menuju deregulasi pasar dan privatisasi perusahan sector public di Negara-negara berkembang dan Negara maju sebagai peluang bagi investasi internasional, kerjasama internasional dan aliansinya.

Ekonomi kelompok seperti Uni Eropa (UE) memiliki pengaruh besar dalam mendorong integrasi ekomoni melalui pergerakan barang bebas, orang dan modal antara Negara. Untuk mencapai tujuannya, Uni Eropa telah memulai program utama harmonisasi, termasuk langlah-langkah untuk mengkoordinasi hukum perusahaan, akuntansi, perpajakan, pasar modal, dan system moneter di Negara-negara Uni Eropa. Sedangkan tujuan untuk menghilangkan semua hambatan non tariff pada tahun 1992 telah terbukti sulit, Uni Eropa telah muncul sebagai ekonomi besar dan sampai batas tertentu, kekuatan politik dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang Uni Eropa memiliki keanggotaan lima belas Negara dan berpotensi pasar 350 juta konsumen. Tidak hanya itu, Uni Eropa juga berkomitmen untuk membantu proses integrasi ekonomi yang lebih luas.

Minggu, 01 Mei 2011

Kutipan Mario Teguh

Sahabat saya yang hatinya baik,

Orang yang malu untuk mengajukan dirinya yang bernilai, dan menghindari bekerja bagi keuntungan banyak orang, harus berani menjadi orang yang tidak dibutuhkan.

Orang yang tidak dibutuhkan, tidak akan dinilai, dan tidak dihargai.

Maka jadilah pribadi yang dibutuhkan.

Tingginya kebutuhan orang lain atas peran kita, menentukan tingginya penghargaan atas kehadiran kita.

Mario Teguh

Bagi yang harus segera memutuskan,

Tuhanku Yang Maha Adil,

Tugasku bukanlah untuk berhasil, tapi untuk mencoba.
Karena di dalam mencoba itulah aku akan belajar dan menemukan kesempatan untuk berhasil.
Tapi hati ini terkoyak antara dua kebaikan yang saling menuntut pengutamaan dariku.

Tuhan, aku akan tegas memilih yang satu, walau sulit, karena lebih sulit bagiku jika aku tidak memilih.

Kuatkanlah aku.

Aamiin

International Accounting Standard (IAS)

(Vibiznews - Finance)- Di harian Antara Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Siti Fadjrijah mengatakan, pihaknya akan mewajibkan penerapan Standar Akuntansi Internasional (IAS) 39 dan 32 bagi lembaga keuangan termasuk perbankan pada 2010 untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan. Isu utama dalam penerapan IAS itu adalah penerapan fair value, yang berbeda dari nilai pasar (`market value`) karena komponen penghitungan yang berbeda.

Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal.

Membahas tentang IAS saat ini lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain adalah IASC (International Accounting Standard Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta IOSCO (International Organization of Securities Commissions)

Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Standard akuntansi internasional (IAS) adalah standard yang dapat digunakan perusahaan multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar Negara, dalam perdagangan multinasional.

IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota organisasi profesi akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC terdiri dari 134 organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk Indonesia. Tujuan IASC adalah (1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta (2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.

IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC.

IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.

Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :

1. transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan

2. menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS

3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna

Manfaat dari adanya suatu standard global:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local

2. investor dapat membuat keputusan yang lebih baik

3. perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi

4. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi standard pelaporan keuangan Internasional (IFRS). Banyak Negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standard nasional. Hal ini dilakukan untuk menjawab permintaan investor institusional dan pengguna laporan keuangan lainnya.

Usaha-usaha standard internasional ini dilakukan secara sukarela, saat standard internasional tidak berbeda dengan standard nasional, maka tidak akan ada masalah, yang menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda dengan standard nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan adalah standard nasional (rujukan pertama).

Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring waktu, Standard internasional telah bergerak maju, dan menekan Negara-negara yang kontra. Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS sebagai dasar pelaporan keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang mencatatkan saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang makin meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para pembuat laporan non-AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB untuk mengembangkan standard akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam penawaran lintas batas.

http://www.managementfile.com/column.php?sub=finance&id=149&page=finance

Perkembangan Akutansi Internasional

Standar dan praktik akuntansi di setiap negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar negara. Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antas-bangsa.

Ada delapan faktor berikut ini yang memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya ( faktor kedelapan berikut ini ) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.

1. Sumber Pendanaan

Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.

2. Sistem Hukum

Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan Kode Napoleon. Dalam negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai disana. Dengan demikian, di negar-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi hukum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) akuntansi cenderung terpaku pada bentuk (formal) legalnya saja, sementara hukum akuntansi yang lebih umum cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya.Sebagai contoh, sewa guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya tidak dikapitalisasi. Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembelian properti.

3. Perpajakan

Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedan-perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut LIFO di Amerika Serikat merupakan satu contoh.

4. Ikatan Politik dan Ekonomi

Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selam Perang Dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable.Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setalah berkhirnya Perang Dunia II. Banyak negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).

5. Inflasi

Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negar dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam penghitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereke dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yangtidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi

Faktor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritas aset merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industri berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian aset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilaian aset tidak berwujud dan sumber daya manusia, semakin berkembang.

7. Tingkat Pendidikan

Standar dan Praktik akuntansi yang sangat rumit(sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh negara di mana permasalahan ini telah berhsail ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir ini yangsedang diterapkan oleh Cina.

8. Budaya

Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) :

1. Individualisme. (versus kolektivisme) merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung ( saya versus kita ).

2. Jarak kekuasaan. Adalah sejauh mana hierarki dalam dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.

3. Penghindaran ketidakpastian. Adalah sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.

4. Maskulinitas. (versus feminitas) adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang tradisonal) ditekankan daripada hubungan dan perhatian (nilai-nilai feminin yang tradisonal. Beberapa ahli sekarang menyebutnya orientasi pencapaian.

Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda.

Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:

1. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.

2. Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.

3. Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.

4. Kerahasiaan versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi kepada publik.

Sumber: Frederick D. S. Choi, Gary K. Meek, 2010, International Accounting, 6th edition, Salemba Empat: Jakarta

Pelaporan dan Pengungkapan Akuntansi Internasional

PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN

Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.

Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.

Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

EVOLUSI PENGUNGKAPAN KORPORASI

Kewajiban dan praktik-praktik pengungkapan korporasi dipengaruhi oleh sejumlah hal, antara lain sebagai berikut:

Pengaruh Pasar Modal

Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk pemanfaatan yang paling produktif.

Suatu koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.

Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:

1. Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.

2. Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistik.

3. Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.

4. Para investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.

5. Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.

6. Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.

Pengaruh Non-Keuangan

Yang terjadi saat ini terdapat kecenderungan yang semakin meningkat dimana koorperasi bertanggung jawab terhadap public atas kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakannya. Hal ini disebabkan negara-negara kecil cenderung melihat perusahaan multinasional sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan negara, dimana perusahaan multinasional mampu menciptakan standar kehidupan umum suatu negara dengan aktivitas-aktivitas bisnis multinasional, seperti strategi investasi langsung yang mempengaruhi nilai tukar valuta di luar negeri.

Selain itu kesejahteraan masayarakat bisa dipengaruhi oleh pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga “Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik keuangan maupun non-keuangan.

Upaya PBB untuk menggerakkan ketaatan aktivitas investasi langsung luar negeri, sebagai berikut:

1. Nilai batas Investasi langsung adalah dimana investor asing tunggal mengendalikan lebih dari 10 % saham biasa atau hak suara yang efektif dalam manajemen.

2. Komposisi laba investasi langsung, adalah deviden, laba ditahan , dan hutang bunga.

3. Eliminasi capital gains/losess : dimana laba tidak boleh mengandung capital gain maupun losess yang sudah/belum realisasi.

4. Penagihan piutang dagang antar perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun hutang jangka panjang maupun pendek.

5. Prosedur konversi dimana bunga, deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam valas harus dikonversikan dalam kurs spot pada tanggal penerimaan.

6. Pengukuran investasi langsung harus diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan cadangan.

7. Estimasi -ulang saham investasi langsung, dimana kepemilikan saham harus diestimasi-ulang memakai replacement cost bukan nilai buku.

Tangapan Koorperasi

Sejumlah perusahaan memandang permintaan diperluasnya transparansi pelaporan sebagai sesuatu yang positif, namun terdapat beberapa perusahaan yang menentang transparansi tersebut dengan alasan:

1. Bersifat diskriminatif, membedakan perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik murni.

2. Prematur, karena tidak ada kebutuhan yang nyata bagi pengungkapan yang disarankan.

3. Mumbutuhkan biaya.

Namun, peningkatan permintaan transparansi informasi koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari berbagai pihak yang berkepentingan. Terutama para investor yang menanamkan modal.

Sejumlah koorperasi sering mengalami keterlambatan dalam pegungkapan yang disebabkan cengkraman peraturan mengenai standar pengungkapan yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC, OECD, EC, IASC, ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus mengantisipasi peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan tujuan memikat para investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.

PERATURAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENGUNGKAPAN

Sebagai landasan perlindungan investor, SEC AS, Menkeu Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan badan pembuat peraturan pemerintah membebankan kewajiban pengungkapan kepada perusahaan domestic maupun asing yang mengupayakan meraih akses ke dalam pasar bursa, dengan tujuan menjamin para investor agar memperoleh pengungkapan minimum yang memungkinkan untuk menilai kinerja masa lalu ataupun prospek perusahaan.

Kewajiban-Kewajiban SEC

Perdagangan sekuritas pada bursa terkelola diatur oleh Securities Exchange Act (SEC).

Perusahaan non-AS terkena peraturan dan pengungkapan SEC bila terjadi kondisi:

– Perusahaan menerbitkan sekuritas untuk penjualan perdana kepada public AS

– Perusahaan ingin memperdagangkan sekuritas yang masih beredar pada suatu bursa terkelola di AS

– Saham perusahaan diperdagangkan diluar pasar terkelola AS tetapi perusahaan memiliki asset lebih dari $ 1 juta, lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia, dan dari jumlah tersebut 300 atau lebih berdiam di AS.

Pengecualian utama bagi koorperasi asing berhubungan dengan hal sebagai berikut:

– Laporan keuangan koorperasi non-AS harus memiliki kandungan informasi yang sama dengan laporan keuangan koorperasi domestik kecuali mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai variasi yang signifikan dari GAAP AS dan Regulation S-X.

– Kecuali kalau rekonsiliasi penuh dengan GAAP AS diwajibkan, hanya informasi pendapatan per lini bisnis atau segmen geografis perlu diungkapkan.

– Pemberian gaji kepada direktur perusahaan non-AS tidak perlu diungkapkan.

– Pengungkapan transaksi material perusahaan diperlukan hanya jika diwajibkan oleh hokum negara asal atau telah diinformasikan sebelumnya.

– Pengungkapan yang diwajibkan oleh GAAP AS tetapi tidak diwajibkan oleh GAAP Luar negeri tidak perlu diberikan, kecuali informasi tersebut signifikan.

Perusahaan non-AS yang telah terdaftar dalam bursa nasional harus menyampaikan laporan periodeik pada SEC dalam 6 bulan dari tahun fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih dari $ 5 juta dan lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia dengan pengecualian kurang dari 300 orang yang berdiam di AS, maka material laporan diwajibkan untuk:

– disebarluaskan pada public negara asalnya

– disampaikan pada bursa tempat dimana sekuritasnya diperdagangkan

– didistribusikan kepada pemegang sahamnya

PENGUNGKAPAN SUKARELA

Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.

Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

KETENTUAN PENGUNGKAPAN WAJIB

Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”

Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.

PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:

1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
a. ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya

b. informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah

c. laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.

Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.

2. Pengungkapan segmen

Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.

3. Laporan arus kas dan arus dana

IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.

4. Pengungkapan tanggung jawab social

Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.

Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.

5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan. Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :

a. ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestic

b. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.

Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.

PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.

PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN

World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.

PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG

Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.

Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.

Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.

IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER

Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.

sumber:

http://edithmarhaeni.blogspot.com/2011/03/pelaporan-dan-pengungkapan-akuntansi.html

anice86.files.wordpress.com/.../slide-pelaporan-dan-pengungkapan-keuangan.ppt